Halo sobat semua... Kali ini admin hadir lagi nih. Postingan kali ini admin akan sedikit bercerita mengenai Kisah-kisah dalam Siwa Ratri. Hari ini adalah Perayaan Siwa Ratri. Sebenarnya apa sih Siwa Ratri itu? Untuk itu langsung saja yuk, kita simak penjelasan di bawah.
Siwa Ratri
Siwa Ratri terdiri dari 2 kata, yaitu Siwa yang artinya Dewa Siwa dan Ratri yang artinya malam suci. Jadi Siwa ratri adalah malam renungan Siwa/suci. Siwa Ratri jatuh setiap Purwaning Tilem Kapitu. Hari Siwa Ratri merupakan hari peleburan dosa.Purwaning tilem kapitu merupakan hari yang tepat untuk melebur semua dosa. Karena, dari kata Purwaning tilem kapitu maksudnya adalah hari sebelum tilem kapitu. Dimana pada saat tilem kapitu disebut dengan bulan mati. Jadi, jika kita pikir secara logika, sebelum mati(meninggal) alangkah baiknya kita sebagai manusia biasa semaksimal mungkin untuk berbuat baik. Sehingga pahala yang kita dapat digunakan untuk membayar semua dosa yang telah dilakukan.
Hari Siwa Ratri muncul dari cerita Lubdaka. Lubdaka adalah seorang pemburu yang kesehariannya memburu binatang di hutan. Lubdaka mempunyai seorang istri. Biasanya Lubdaka berburu binatang seperti, kijang dan rusa. Hasil buruannya digunakan untuk makan sehari-hari. Pada suatu hari, Lubdaka pergi ke hutan untuk berburu. Ia pergi dari saat matahri terbit. Namun, sampai matahari tenggelam, ia tak mendapat buruan sama sekali. Karena malam sudah tiba, dan ia belum juga mendapat apapun, akhirnya Lubdaka memutuskan untuk bermalam di hutan. Karena takut akan binatang-binatang buas yang ada di hutan, ia naik ke atas pohon bila. Agara ia tidak tertidur, ia memetik daun pohon bila tersebut satu persatu. Setiap helain daun yang jatuh, ia hitung satu persatu hingga mencapai 108 helai daun. Semalaman suntuk Lubdaka melakukan Tri Brata. Tri Brata memiliki 3 bagian, yaitu Jagra, Mona, dan Upawasa. Jagra yang artinya tidak tidur semalam suntuk. Mona artinya tidak berbicara. dan Upawasa yang artinya tidak makan dan minum.
Kegiatan yang dilakukan Lubdaka, dilakukan sampai tengah hari, saat matahari berada di atas kepala kita. Setelah satu setengah hari Lubdaka berada di hutan, akhirnya ia pulang ke rumahnya. Ia berjalan setapak-demi setapak dengan perasaan lapar dan haus. Sesampainya di rumah, ia merasa sangat lelah, letih dan lesu. Semua itu tak dapat ia tahan. Dan akhirnya ia jatuh terbaring untuk selama-lamany.Tapi, Lubdaka yang kesehariannya memburu binatang di hutan setelah meninggal ia mendapat sorga. Mengapa Lubdaka bisa mendapatkan sorga, padahal ia adalah seorang pemburu? Menurut Dewa Siwa, siapapun orang yang tidak tidur semalam suntuk pada saat purwaning tilem kapitu, semua dosa-dosa yang telah diperbuat akan dilebur, dan ia akan mendapat sorga.
Nahh, sobat, demikian penjelasan Siwa Ratri dan cerita Lubdaka yang naik ke atas pohon bila.
Terima Kasih.
Rabu, 29 Januari 2014
Jumat, 24 Januari 2014
Kisah Sepotong Tahu Goreng dalam Sistem Pencernaan
Halo sobat semua, sudah lama nih admin gak ngepost, tapi kali ini admin hadir dengan postingan yang menarik untuk dibaca. Naa.. kali ini admin ngepost tentang pencernaan makanan. Bagaimana sih pencernaan yang terjadi dalam perut kita ini? Jangan sampe kita hanya bisa memakannya saja atau gax mau tau bagaimana proses makanan yang kita makan itu. Oke deh langsung saja disimak Cerpen Kisah Perjalanan Sepotong Tahu Goreng dalam Sistem Pencernaan.
Sepulang sekolah, perut saya sudah tidak dapat menahan lapar ini. Ketika sampai dirumah, saya membuka seragam dan langsung pergi ke dapur untuk menyantap makanan. Setelah dibuka, ternyata ada sebuah Tahu goreng yang lezat. langsung aja deh, saya makan tahu itu.
Pertama, tahu goreng itu masuk ke mulut dan saya kunyah menggunakan gigi geraham, gigi seri untuk memotong, dan gigi taring untuk merobek tahu goreng tersebut. Di mulut, terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi. Perubahan tahu goreng menjadi potongan-potongan yang lebih kecil disebut dengan pencernaan mekanis. Tetapi di mulut, tahu goreng tidak mengalami pencernaan kimiawi, karena pada mulut tidak terdapat enzim yang dapat mengubah protein.Selain itu lemak pada tahu goreng tidak dicerna di mulut, tetapi hanya akan diakumulasikan ke lambung. Disamping itu gerakan lidah juga emmbantu mencampur makanan dengan ludah dan mendorong makanan masuk ke kekerongkongan.
Setelah tahu goreng masuk ke kerongkongan, tahu goreng akan diremas-remas dengan gerakan peristaltik agar makanan terdorong ke lambung. Pada lubang lambung setelah tahu goreng masuk, secara refleks sfingter kardial akan terbuka. Pencernaan mekanis oleh lambung dilakukan dengan menghancurkandan menghaluskan tahu goreng dengan gerakana peristaltik sehingga menjadi bentuk yang lebih halus yang disebut dengan Kim. Perubahan bentuk menjadi bubur halus ini terjadi kurang lebih selama 3 jam setelah tahu goreng bercampur dengan getah lambung. Getah lambung menghasilkan getah lambung yang mengandung HCl (asam lambung) yang berfungsi mengaktifkan pepsin, mengubah pepsib=nogen menjadi pepsin. Lalu pepsin akan memecah protein yang terdapat pada tahu goreng menjadi pepton. Getah lambung juga mengandung enzim lipase yang mengemulsikan lemak pada tahu goreng menjadi asam lemak dan gliserol. Serta mengandung ezim renin yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein).
Tahu goreng yang berbentuk kim akan masuk ke usus dua belas jari (duodenum). Dengan adanya HCl pada lambung yang bersifat asam akan merangsang duodenum untuk menghasilkan dua hormon yaitu, Hormon Sekretin dan Hormon Kolesistokinin. Hormon merangsang getah pankreas sehingga menghasilkan enzim Tripsinogen, Amilase, dan enzim lipase. Enzim tripsinogen yang belum aktif akan diaktifkan oleh enzim Enterokinase menjadi tripsin. Tripsin bekerja dalam suasana basa dan berfungsi mengubah amylum menjadi maltosa, namun tahu goreng tidak akan dicerna oleh enzim ini karena tahu goreng tidak mengandung amilum. Dan enzim lipase yang menghudrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sedangkan hormon kolesistokinin berfungsi merangsang empedu. Getah empedu berperan dalam mengemulsikan lemak, dimana hasil emulsi ini adalah asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya, kim akan dibawa menuju jejunum usus kosong). Pada jejunum terdapat dinding yang memiliki kelenjar Liberkuhn yang dapat mengeluarkan getah usus yaitu enzim erepsinogen yang diubah oleh enzim enterokinase menjadi erepsin. Kemudian erepsi akan memecah dipeptida menjadi asam amino. Enzim sakarase mencerna sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa. Maltase memecah maltosa menjadi glukosa. Laktase memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Dan enzim lipase yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sehingga, semua zat pada tahu goreng di jejunum menjadi bentuk yang sederhana.
Setelah tahu goreng dipecah-pecah, tahu goreng akan dibawa ke Ilium (usus penyerapan). Di usus ini tahu goreng akan diserap oleh dinding usus masuk ke peredaran darah. Protein pada tahu goreng akan dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Sedangkan lemak tahu goreng akan di alirkan melalui getah bening. Materi yang tidak dapat diserap oleh usus akan akan dibawa ke usus besar (kolon).
Di dalam usus besar (kolon) sisa-sisa tahu goreng akan mengalami pembusukan yang dibantu oleh bakteri Escherichia Coli. Air dan garam mineral dari sisa tahu goreng, akan diserap kembali oleh usus. Jadi, di usus besar tidak terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi, tapi terjadi penyerapan air dan pembentukan feses. Feses yang terbentuk akan didorong ke ke rektum secara peristaltik dan dikeluarkan melalui anus. Pengeluaran feses melalui anus disebut proses defekasi.
Proses defekasi diawali pada saat usus dan lambung terisis penuh oleh makanan khususnya tahu goreng. Lalu terjadi rangsangan pada usus besar untuk melakukan defekasi. Rangsangan ini disebut refleks Gastrokolik. Saat melakukan kontraksi, maka dinding perut dan otot bagian dalam akan mengkerut. Ini mengakibatkan berkontraksinya otot usus besar dan rektum sehinggga feses dapat terdorong keluar.
Nahh, sobat jadi begitulah kisah perjalanan sepotong tahu goreng mulai dari masuk ke mulut sampai keluara lagi melalui anus. Ternyata panjang juga yaa, perjalanannya. Sekarang sobat semua sudah pada tau yaa, gimana makanan yang kita makan itu dicerna di dalam perut sehingga menjadi feses. Sekian dulu sobat, kapan-kapan admin posting lagi, bukan hanya cerpen, materi- materi yang lain bakal admin posting dehh.
Sepulang sekolah, perut saya sudah tidak dapat menahan lapar ini. Ketika sampai dirumah, saya membuka seragam dan langsung pergi ke dapur untuk menyantap makanan. Setelah dibuka, ternyata ada sebuah Tahu goreng yang lezat. langsung aja deh, saya makan tahu itu.
Pertama, tahu goreng itu masuk ke mulut dan saya kunyah menggunakan gigi geraham, gigi seri untuk memotong, dan gigi taring untuk merobek tahu goreng tersebut. Di mulut, terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi. Perubahan tahu goreng menjadi potongan-potongan yang lebih kecil disebut dengan pencernaan mekanis. Tetapi di mulut, tahu goreng tidak mengalami pencernaan kimiawi, karena pada mulut tidak terdapat enzim yang dapat mengubah protein.Selain itu lemak pada tahu goreng tidak dicerna di mulut, tetapi hanya akan diakumulasikan ke lambung. Disamping itu gerakan lidah juga emmbantu mencampur makanan dengan ludah dan mendorong makanan masuk ke kekerongkongan.
Setelah tahu goreng masuk ke kerongkongan, tahu goreng akan diremas-remas dengan gerakan peristaltik agar makanan terdorong ke lambung. Pada lubang lambung setelah tahu goreng masuk, secara refleks sfingter kardial akan terbuka. Pencernaan mekanis oleh lambung dilakukan dengan menghancurkandan menghaluskan tahu goreng dengan gerakana peristaltik sehingga menjadi bentuk yang lebih halus yang disebut dengan Kim. Perubahan bentuk menjadi bubur halus ini terjadi kurang lebih selama 3 jam setelah tahu goreng bercampur dengan getah lambung. Getah lambung menghasilkan getah lambung yang mengandung HCl (asam lambung) yang berfungsi mengaktifkan pepsin, mengubah pepsib=nogen menjadi pepsin. Lalu pepsin akan memecah protein yang terdapat pada tahu goreng menjadi pepton. Getah lambung juga mengandung enzim lipase yang mengemulsikan lemak pada tahu goreng menjadi asam lemak dan gliserol. Serta mengandung ezim renin yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein).
Tahu goreng yang berbentuk kim akan masuk ke usus dua belas jari (duodenum). Dengan adanya HCl pada lambung yang bersifat asam akan merangsang duodenum untuk menghasilkan dua hormon yaitu, Hormon Sekretin dan Hormon Kolesistokinin. Hormon merangsang getah pankreas sehingga menghasilkan enzim Tripsinogen, Amilase, dan enzim lipase. Enzim tripsinogen yang belum aktif akan diaktifkan oleh enzim Enterokinase menjadi tripsin. Tripsin bekerja dalam suasana basa dan berfungsi mengubah amylum menjadi maltosa, namun tahu goreng tidak akan dicerna oleh enzim ini karena tahu goreng tidak mengandung amilum. Dan enzim lipase yang menghudrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sedangkan hormon kolesistokinin berfungsi merangsang empedu. Getah empedu berperan dalam mengemulsikan lemak, dimana hasil emulsi ini adalah asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya, kim akan dibawa menuju jejunum usus kosong). Pada jejunum terdapat dinding yang memiliki kelenjar Liberkuhn yang dapat mengeluarkan getah usus yaitu enzim erepsinogen yang diubah oleh enzim enterokinase menjadi erepsin. Kemudian erepsi akan memecah dipeptida menjadi asam amino. Enzim sakarase mencerna sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa. Maltase memecah maltosa menjadi glukosa. Laktase memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Dan enzim lipase yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sehingga, semua zat pada tahu goreng di jejunum menjadi bentuk yang sederhana.
Setelah tahu goreng dipecah-pecah, tahu goreng akan dibawa ke Ilium (usus penyerapan). Di usus ini tahu goreng akan diserap oleh dinding usus masuk ke peredaran darah. Protein pada tahu goreng akan dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Sedangkan lemak tahu goreng akan di alirkan melalui getah bening. Materi yang tidak dapat diserap oleh usus akan akan dibawa ke usus besar (kolon).
Di dalam usus besar (kolon) sisa-sisa tahu goreng akan mengalami pembusukan yang dibantu oleh bakteri Escherichia Coli. Air dan garam mineral dari sisa tahu goreng, akan diserap kembali oleh usus. Jadi, di usus besar tidak terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi, tapi terjadi penyerapan air dan pembentukan feses. Feses yang terbentuk akan didorong ke ke rektum secara peristaltik dan dikeluarkan melalui anus. Pengeluaran feses melalui anus disebut proses defekasi.
Proses defekasi diawali pada saat usus dan lambung terisis penuh oleh makanan khususnya tahu goreng. Lalu terjadi rangsangan pada usus besar untuk melakukan defekasi. Rangsangan ini disebut refleks Gastrokolik. Saat melakukan kontraksi, maka dinding perut dan otot bagian dalam akan mengkerut. Ini mengakibatkan berkontraksinya otot usus besar dan rektum sehinggga feses dapat terdorong keluar.
Nahh, sobat jadi begitulah kisah perjalanan sepotong tahu goreng mulai dari masuk ke mulut sampai keluara lagi melalui anus. Ternyata panjang juga yaa, perjalanannya. Sekarang sobat semua sudah pada tau yaa, gimana makanan yang kita makan itu dicerna di dalam perut sehingga menjadi feses. Sekian dulu sobat, kapan-kapan admin posting lagi, bukan hanya cerpen, materi- materi yang lain bakal admin posting dehh.
Langganan:
Postingan (Atom)