Jumat, 24 Januari 2014

Kisah Sepotong Tahu Goreng dalam Sistem Pencernaan

             Halo sobat semua, sudah lama nih admin gak ngepost, tapi kali ini admin hadir dengan postingan yang menarik untuk dibaca. Naa.. kali ini admin ngepost tentang pencernaan makanan. Bagaimana sih pencernaan yang terjadi dalam perut kita ini? Jangan sampe kita hanya bisa memakannya saja atau gax mau tau bagaimana proses makanan yang kita makan itu. Oke deh langsung saja disimak Cerpen Kisah Perjalanan Sepotong Tahu Goreng dalam Sistem Pencernaan.



             Sepulang sekolah, perut saya sudah tidak dapat menahan lapar ini. Ketika sampai dirumah, saya membuka seragam dan langsung pergi ke dapur untuk menyantap makanan. Setelah dibuka, ternyata ada sebuah Tahu goreng yang lezat. langsung aja deh, saya makan tahu itu.
             Pertama, tahu goreng itu masuk ke mulut dan saya kunyah menggunakan gigi geraham, gigi seri untuk memotong, dan gigi taring untuk merobek tahu goreng tersebut. Di mulut, terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi. Perubahan tahu goreng menjadi potongan-potongan yang lebih kecil disebut dengan pencernaan mekanis. Tetapi di mulut, tahu goreng tidak mengalami pencernaan kimiawi, karena pada mulut tidak terdapat enzim yang dapat mengubah protein.Selain itu lemak pada tahu goreng tidak dicerna di mulut, tetapi hanya akan diakumulasikan ke lambung. Disamping itu gerakan lidah juga emmbantu mencampur makanan dengan ludah dan mendorong makanan masuk ke kekerongkongan.
             Setelah tahu goreng masuk ke kerongkongan, tahu goreng akan diremas-remas dengan gerakan peristaltik agar makanan terdorong ke lambung. Pada lubang lambung setelah tahu goreng masuk, secara refleks sfingter kardial akan terbuka. Pencernaan mekanis oleh lambung dilakukan dengan menghancurkandan menghaluskan tahu goreng dengan gerakana peristaltik sehingga menjadi bentuk yang lebih halus yang disebut dengan Kim. Perubahan bentuk menjadi bubur halus ini terjadi kurang lebih selama 3 jam setelah tahu goreng bercampur dengan getah lambung. Getah lambung menghasilkan getah lambung yang mengandung HCl (asam lambung) yang berfungsi mengaktifkan pepsin, mengubah pepsib=nogen menjadi pepsin. Lalu pepsin akan memecah protein yang terdapat pada tahu goreng menjadi pepton. Getah lambung juga mengandung enzim lipase yang mengemulsikan lemak pada tahu goreng menjadi asam lemak dan gliserol. Serta mengandung ezim renin yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein).
            Tahu goreng yang berbentuk kim akan masuk ke usus dua belas jari (duodenum). Dengan adanya HCl pada lambung yang bersifat asam akan merangsang duodenum untuk menghasilkan dua hormon yaitu, Hormon Sekretin dan Hormon Kolesistokinin. Hormon merangsang getah pankreas sehingga menghasilkan enzim Tripsinogen, Amilase, dan enzim lipase. Enzim tripsinogen yang belum aktif akan diaktifkan oleh enzim Enterokinase menjadi tripsin. Tripsin bekerja dalam suasana basa dan berfungsi mengubah amylum menjadi maltosa, namun tahu goreng tidak akan dicerna oleh enzim ini karena tahu goreng tidak mengandung amilum. Dan enzim lipase yang menghudrolisis lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sedangkan hormon kolesistokinin berfungsi merangsang empedu. Getah empedu berperan dalam mengemulsikan lemak, dimana hasil emulsi ini adalah asam lemak dan gliserol.
             Selanjutnya, kim akan dibawa menuju jejunum usus kosong). Pada jejunum terdapat dinding yang memiliki kelenjar Liberkuhn yang dapat mengeluarkan getah usus yaitu enzim erepsinogen yang diubah oleh enzim enterokinase menjadi erepsin. Kemudian erepsi akan memecah dipeptida menjadi asam amino. Enzim sakarase mencerna sakarosa menjadi glukosa dan fruktosa. Maltase memecah maltosa menjadi glukosa. Laktase memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Dan enzim lipase yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Sehingga, semua zat pada tahu goreng di jejunum menjadi bentuk yang sederhana.
             Setelah tahu goreng dipecah-pecah, tahu goreng akan dibawa ke Ilium (usus penyerapan). Di usus ini tahu goreng akan diserap oleh dinding usus masuk ke peredaran darah. Protein pada tahu goreng akan dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Sedangkan lemak tahu goreng akan di alirkan melalui getah bening. Materi yang tidak dapat diserap oleh usus akan akan dibawa ke usus besar (kolon).
             Di dalam usus besar (kolon) sisa-sisa tahu goreng akan mengalami pembusukan yang dibantu oleh bakteri Escherichia Coli. Air dan garam mineral dari sisa tahu goreng, akan diserap kembali oleh usus. Jadi, di usus besar tidak terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi, tapi terjadi penyerapan air dan pembentukan feses. Feses yang terbentuk akan didorong ke ke rektum secara peristaltik dan dikeluarkan melalui anus. Pengeluaran feses melalui anus disebut proses defekasi.
              Proses defekasi diawali pada saat usus dan lambung terisis penuh oleh makanan khususnya tahu goreng. Lalu terjadi rangsangan pada usus besar untuk melakukan defekasi. Rangsangan ini disebut refleks Gastrokolik. Saat melakukan kontraksi, maka dinding perut dan otot bagian dalam akan mengkerut. Ini mengakibatkan berkontraksinya otot usus besar dan rektum sehinggga feses dapat terdorong keluar.
              Nahh, sobat jadi begitulah kisah perjalanan sepotong tahu goreng mulai dari masuk ke mulut sampai keluara lagi melalui anus. Ternyata panjang juga yaa, perjalanannya. Sekarang sobat semua sudah pada tau yaa, gimana makanan yang kita makan itu dicerna di dalam perut sehingga menjadi feses. Sekian dulu sobat, kapan-kapan admin posting lagi, bukan hanya cerpen, materi- materi yang lain bakal admin posting dehh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar